Nasib tragis dialami satu keluarga. Usai pulang mengikuti resepsi manten di Gedung Pertemuan Pasar Ikan Dangkel Parakan, sebuah mobil Pikap yang penumpangnya berjumlah delapan orang terjungkal masuk jurang sedalam 5 meter di tikungan Tloyo Traji Parakan.
Sialnya, satu keluarga yang semula bersenang - senang kumpul dengan familinya tersebut, justru mengalami kecelakaan usai kondangan.
Seperti diketahui, sudah menjadi kebiasaan keluarga di Temanggung, mobil pikap terbuka pun ditumpangi banyak orang. "Mobil kami isi dengan seluruh keluarga, yakni istri saya, bapak, ibu, keponakan dan adik saya. Saya waktu kejadian ingin menyalip laju truk yang lambat berjalan.
Tapi ketika sudah menyalip, tiba - tiba dari arah berlawanan (arah Barat), muncul sebuah minibus (PO Gayatri trayek jurusan Parakan - Magelang). Saya tak bisa menghindar dan pikap saya oleng kemudian masuk jurang," tutur Walgiono (45) sopir, warga Desa Rejosari, Kecamatan Ngadirejo.
Seluruh penumpang di bak belakang terlempar di semak - semak jurang kecil tersebut. Mobil pikap Suzuki bernopol AA 1811 TN hidungnya nyungsep di dasar jurang. Si sopir, Walgiono mengalami luka tetapi tidak parah. Justru korban paling parah dialami salah satu anak Walgiono yang masih duduk di bangku SD diduga patah tulang.
Karena kejadian siang hari, kontan kejadian ini mengundang perhatian pengendara dan warga. Para korban dievakuasi dari semak - semak jurang. Korban perempuan yang duduk di bangku bagian depan mobil, terjepit dan membutuhkan waktu lama untuk mengeluarkan anggota badannya.
Akibat proses evakuasi para korban yang lama ini, jalur lalu lintas Parakan - Sukorejo mengalami kemacetan cukup panjang. Seluruh korban akhirnya dilarikan ke RSK Ngesti Waluyo Parakan untuk mendapatkan pertolongan.
Walgiono dalam keterangannya kepada petugas Satlantas Polres Temanggung mengakui kalau dirinya berjalan cukup kencang ketika hendak menyalip truk di depannya. Tapi karena kurang perhitungan yang cermat, si sopir tidak bisa menguasai mobilnya dan malah bertabrakan dengan sebuah minibus yang datang dari arah berlawanan yang juga melaju sangat kencang.
Followers
Blog Archive
-
▼
2012
(125)
-
▼
Maret
(37)
- Demonstran Dan Aparat Sebaiknya Tidak Anarkis
- Mata Pelajaran Pendidikan Anti Korupsi
- Ayah dan Anak Tersambar Petir Di Belakang Rumah
- Pelajar Gantung Diri Karena Tidak Dibuatkan Sarapa...
- Siswi SMP Ikut Pesta Miras
- Tato: Antara Stigma Masyarakat, Seni dan Religi
- Ibu dan Anak Perempuan Dihajar Tetangga Sendiri
- BBM Naik, Sepeda Motor Diburu
- Menu Nasi Goreng Khas Indonesia
- Panjat Genting, PNS Rekam Tetangga Lagi M4nd1
- Siswi SMP Diperkosa Di Sebuah Villa
- Kompor Berbahan Bakar Ketela Pohon (Bioetanol)
- Partai Politik Tak Lagi Menarik?
- Ditemukan Alat Penghemat BBM
- Elpiji 12 Kg Meledak, 2 Tewas & 8 Luka
- Polisi Gerebek Praktek Aborsi
- BBM Naik, Ancaman Terjadi Banyak PHK
- Tertarik Menjadi Model Meski Karirnya Di Dunia Keb...
- Cinta Gelap Eka Indah Jayanti Penuh Misteri
- Belajar Sepakbola Cuma Bayar Rp. 2000
- Anak Berkelamin Ganda, Orang Tuanya Bingung
- Kakek Pemberani Terjun Dari Jembatan
- Sepatu Lokal Kalah Bersaing Dengan Produk China
- Korban Penipuan Guru Cantik Bertambah
- Perempuan Tewas Dicekik Di Kamar Hotel
- Kakek Gagahi Gadis Masih Ting - Ting
- Jebak Tikus, Tewas Kesetrum Sendiri
- Tangani Sampah Dengan Mesin Incinerator
- Pasutri Jadi Korban Perampokan
- Udah Pernah Nyoba Google Maps 3D Belum?
- Hidup Sederhana: "Kenapa Tidak?"
- Belasan Siswa SMPN 4 Cepiring Kesurupan
- Memantau Bumi 'Live' Dari Luar Angkasa Melalui Web...
- Mempelai Pria Minta Uang Kembalian
- Cari Kerja, Imah Tertipu Kenalan Baru
- Puluhan Buruh Rokok Kesurupan
- Pulang Resepsi Sekeluarga Masuk Jurang
-
▼
Maret
(37)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar