Seorang kakek berusia 70 tahun bernama Bejo, tak semujur akhir nasibnya karena ditemukan berada di sungai setelah bunuh diri melompat dari Jembatan Ngemplak, Banjarsari, Solo kemarin siang. Meskipun sempat berhasil ditolong dari sungai, namun akhirnya justru meninggal saat dibawa dalam perjalanan ke rumah sakit.
Bermula karena sang kakek asal Nayu Timur RT/RW 01/VII Gilingan, Solo ini tak kuasa menahan tekanan batin yang telah mendalam kemudian aksi nekad bunuh diri itu lantas ia lakukan, keterangan tersebut didapat polisi dari mengorek informasi para tetangganya. Kejadian bunuh diri sang kakek tersebut terjadi, tepatnya pukul 11.30 WIB, siang itu sejumlah warga melihat seorang kakek yang mondar - mandir diatas jembatan, namun para warga tidak mengetahui apa yang sedang dipikirkan kakek tersebut.
Tanpa sepengetahuan, tiba - tiba sang kakek telah raib entah kemana. Beberapa warga yang sedikit curiga bahwa sang kakek bunuh diri akhirnya mencoba menyisir mencari keberadaannya. Ternyata firasat warga benar, sang kakek akhirnya ditemukan di sungai tepat dibawah jembatan dalam kondisi terhanyut. Warga mendapati kakek tersebut dalam keadaan masih hidup. "Kondisinya tidak bergerak, namun masih jelas bahwa kakek tersebut dalam keadaan hidup karena nafasnya masih ada meskipun tersengal - sengal", ujar salah satu warga.
Suyatno (28) Warga Ngemplak, RT 03 / RW XV, Gilingan, mengaku melihat kejadian ini. "Dia hanya mondar - mandir sambil seperti memikirkan sesuatu. Jujur, saya tidak terlalu memperhatikannya, namun selanjutnya saya dan beberapa orang kaget saat melihatnya melompat ke tali," jelasnya.
Sementara itu Kapolsek Banjarsari, Kompol Andhika Bayu Anditama melalui Kanit Reskrim, AKP Edi Hartono menjelaskan, dugaan sementara korban memang melakukan aksi bunuh diri. Sampai saat ini pihaknya masih memeriksa pihak keluarga dan tetangganya untuk memperkuat dugaan tersebut. "Nyawanya melayang saat perjalanan ke rumah sakit. Kita akan selidiki kejadian ini, namun diduga kuat, kakek ini memang bunuh diri karena tekanan bathin," Jelas Edi.
Followers
Blog Archive
-
▼
2012
(125)
-
▼
Maret
(37)
- Demonstran Dan Aparat Sebaiknya Tidak Anarkis
- Mata Pelajaran Pendidikan Anti Korupsi
- Ayah dan Anak Tersambar Petir Di Belakang Rumah
- Pelajar Gantung Diri Karena Tidak Dibuatkan Sarapa...
- Siswi SMP Ikut Pesta Miras
- Tato: Antara Stigma Masyarakat, Seni dan Religi
- Ibu dan Anak Perempuan Dihajar Tetangga Sendiri
- BBM Naik, Sepeda Motor Diburu
- Menu Nasi Goreng Khas Indonesia
- Panjat Genting, PNS Rekam Tetangga Lagi M4nd1
- Siswi SMP Diperkosa Di Sebuah Villa
- Kompor Berbahan Bakar Ketela Pohon (Bioetanol)
- Partai Politik Tak Lagi Menarik?
- Ditemukan Alat Penghemat BBM
- Elpiji 12 Kg Meledak, 2 Tewas & 8 Luka
- Polisi Gerebek Praktek Aborsi
- BBM Naik, Ancaman Terjadi Banyak PHK
- Tertarik Menjadi Model Meski Karirnya Di Dunia Keb...
- Cinta Gelap Eka Indah Jayanti Penuh Misteri
- Belajar Sepakbola Cuma Bayar Rp. 2000
- Anak Berkelamin Ganda, Orang Tuanya Bingung
- Kakek Pemberani Terjun Dari Jembatan
- Sepatu Lokal Kalah Bersaing Dengan Produk China
- Korban Penipuan Guru Cantik Bertambah
- Perempuan Tewas Dicekik Di Kamar Hotel
- Kakek Gagahi Gadis Masih Ting - Ting
- Jebak Tikus, Tewas Kesetrum Sendiri
- Tangani Sampah Dengan Mesin Incinerator
- Pasutri Jadi Korban Perampokan
- Udah Pernah Nyoba Google Maps 3D Belum?
- Hidup Sederhana: "Kenapa Tidak?"
- Belasan Siswa SMPN 4 Cepiring Kesurupan
- Memantau Bumi 'Live' Dari Luar Angkasa Melalui Web...
- Mempelai Pria Minta Uang Kembalian
- Cari Kerja, Imah Tertipu Kenalan Baru
- Puluhan Buruh Rokok Kesurupan
- Pulang Resepsi Sekeluarga Masuk Jurang
-
▼
Maret
(37)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar