Nasib naas dialami Kauzan (65) warga Desa Kepuk, RT 04 / RW 01, Kecamatan Kota Jepara. Selasa (27/3) sore, Kauzan tewas seketika disambar petir ketika sedang menemani anaknya menimba air di sumur yang berada di belakang rumahnya.
Beruntung, dalam kejadian tersebut, anak korban, Rohmadi (15) yang saat itu berada di dekat bapaknya selamat dan hanya mengalami luka bakar walau sempat pingsan beberapa saat. Istri korban, Sudarmi (60) tak henti - henti menangis meratapi nasib tragis yang menimpa suaminya.
Keterangan yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan, sore itu ketika kedua korban berada di sumur belakang rumahnya cuaca sedang gerimis. Kedua korban waktu itu sedang menimba air untuk mengisi bak mandi.
Namun, tanpa diduga tiba - tiba terdengar suara petir menggelegar. Saat bersamaan, mereka terkapar akibat petir yang menyambar. Istri korban yang mendengar suara petir di belakang rumahnya bergegas mendatanginya.
Betapa kagetnya, ketika melihat ke arah sumur ternyata suami dan anaknya sudah tergeletak. Takut terjadi sesuatu, Sudarmi berteriak minta tolong. Tidak berselang lama, beberapa tetangganya berdatangan menggotong dua korban ke dalam rumah.
Setelah diperiksa, ternyata Kauzan sudah meninggal dengan luka bakar di bagian punggung dan pantat. Sedangkan Rohmadi hanya mengalami luka bakar pada bagian pantat dan sempat pingsan beberapa saat.
Petugas medis dari puskesmas setempat yang melakukan pemeriksaan, menyatakan Kauzan meninggal akibat disambar petir. Sedangkan Rohmadi akhirnya siuman setelah dilakukan pertolongan.
"Saya tidak mengira suami saya akan meninggal dengan cara seperti ini. Sebenarnya ia hanya menemani anaknya yang akan mengisi bak mandi," terang Sudarmi sedih.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis dan petugas kepolisian, sore itu juga jasad korban dimakamkan di pemakaman desa setempat. Akibat sambaran petir yang menewaskan Kauzan ini, pohon pisang yang ada disamping kamar mandi roboh.
Followers
Blog Archive
-
▼
2012
(125)
-
▼
Maret
(37)
- Demonstran Dan Aparat Sebaiknya Tidak Anarkis
- Mata Pelajaran Pendidikan Anti Korupsi
- Ayah dan Anak Tersambar Petir Di Belakang Rumah
- Pelajar Gantung Diri Karena Tidak Dibuatkan Sarapa...
- Siswi SMP Ikut Pesta Miras
- Tato: Antara Stigma Masyarakat, Seni dan Religi
- Ibu dan Anak Perempuan Dihajar Tetangga Sendiri
- BBM Naik, Sepeda Motor Diburu
- Menu Nasi Goreng Khas Indonesia
- Panjat Genting, PNS Rekam Tetangga Lagi M4nd1
- Siswi SMP Diperkosa Di Sebuah Villa
- Kompor Berbahan Bakar Ketela Pohon (Bioetanol)
- Partai Politik Tak Lagi Menarik?
- Ditemukan Alat Penghemat BBM
- Elpiji 12 Kg Meledak, 2 Tewas & 8 Luka
- Polisi Gerebek Praktek Aborsi
- BBM Naik, Ancaman Terjadi Banyak PHK
- Tertarik Menjadi Model Meski Karirnya Di Dunia Keb...
- Cinta Gelap Eka Indah Jayanti Penuh Misteri
- Belajar Sepakbola Cuma Bayar Rp. 2000
- Anak Berkelamin Ganda, Orang Tuanya Bingung
- Kakek Pemberani Terjun Dari Jembatan
- Sepatu Lokal Kalah Bersaing Dengan Produk China
- Korban Penipuan Guru Cantik Bertambah
- Perempuan Tewas Dicekik Di Kamar Hotel
- Kakek Gagahi Gadis Masih Ting - Ting
- Jebak Tikus, Tewas Kesetrum Sendiri
- Tangani Sampah Dengan Mesin Incinerator
- Pasutri Jadi Korban Perampokan
- Udah Pernah Nyoba Google Maps 3D Belum?
- Hidup Sederhana: "Kenapa Tidak?"
- Belasan Siswa SMPN 4 Cepiring Kesurupan
- Memantau Bumi 'Live' Dari Luar Angkasa Melalui Web...
- Mempelai Pria Minta Uang Kembalian
- Cari Kerja, Imah Tertipu Kenalan Baru
- Puluhan Buruh Rokok Kesurupan
- Pulang Resepsi Sekeluarga Masuk Jurang
-
▼
Maret
(37)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar