Warga Desa Trucuk, Kecamatan Trucuk, Rabu (28/3) pagi, geger. Seorang warga setempat, Wahyu Saputra, ditemukan tewas gantung diri di rumahnya. Diduga kuat, pelajar kelas 3 SMP tersebut nekat melakukan gantung diri karena tidak dibuatkan sarapan oleh orang tuanya.
Informasi menyebutkan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh ayah korban, Mrajak (60). Ketika itu, sekitar pukul 07.30 WIB, saksi kebingungan mencari korban yang tak kelihatan batang hidungnya setelah beberapa saat sebelumnya sempat meminta dibuatkan sarapan oleh ibunya, Sadiyem (55).
Penasaran dengan hal tersebut, saksi mencoba mencari di rumah teman dekatnya. Karena tidak ditemukan, saksi kemudian menghubungi ponsel milik korban. Meski tersambung, namun tidak diangkat oleh korban.
Hal tersebut membuat saksi semakin curiga yang kemudian pulang untuk melakukan pengecekan di rumah. Sesampainya di rumah, saksi langsung melakukan pengecekan di tempat korban biasa tidur. Dan ternyata benar, ruangan tersebut dalam keadaan terkunci dari dalam.
"Bersama warga, saksi kemudian mendobrak pintu tersebut dan menemukan korban sudah dalam keadaan tewas gantung diri," ujar Kapolsek Trucuk AKP Teguh Yuwono mewakili Kapolres Klaten AKBP Kalingga Rendra Raharja.
Tak lama kemudian, imbuh AKP Teguh, dia dan beberapa anggotanya tiba di lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi. Tak ingin kecolongan, aparat juga mendatangkan dokter dari puskesmas setempat untuk melakukan visum terhadap korban.
"Hasil olah TKP dan visum tidak ditemukan adanya tanda mencurigakan maupun adanya penganiayaan," tambah AKP Teguh.
Hal senada juga diungkapkan beberapa saksi yang berada di lokasi kejadian yang mengatakan niat korban bunuh diri sudah berulang kali dilakukan. Namun selama ini, aksi tersebut berhasil digagalkan. Yang terakhir, korban berusaha bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke dalam sumur.
"Tidak ada yang tahu latar belakangnya apa, kemungkinan karena tidak dibikinkan sarapan oleh orang tuanya. Mungkin kagol karena nasi dan lauknya belum matang dan dia keburu berangkat sekolah mas," kata Samidi (53) seorang tetangga korban.
Followers
Blog Archive
-
▼
2012
(125)
-
▼
Maret
(37)
- Demonstran Dan Aparat Sebaiknya Tidak Anarkis
- Mata Pelajaran Pendidikan Anti Korupsi
- Ayah dan Anak Tersambar Petir Di Belakang Rumah
- Pelajar Gantung Diri Karena Tidak Dibuatkan Sarapa...
- Siswi SMP Ikut Pesta Miras
- Tato: Antara Stigma Masyarakat, Seni dan Religi
- Ibu dan Anak Perempuan Dihajar Tetangga Sendiri
- BBM Naik, Sepeda Motor Diburu
- Menu Nasi Goreng Khas Indonesia
- Panjat Genting, PNS Rekam Tetangga Lagi M4nd1
- Siswi SMP Diperkosa Di Sebuah Villa
- Kompor Berbahan Bakar Ketela Pohon (Bioetanol)
- Partai Politik Tak Lagi Menarik?
- Ditemukan Alat Penghemat BBM
- Elpiji 12 Kg Meledak, 2 Tewas & 8 Luka
- Polisi Gerebek Praktek Aborsi
- BBM Naik, Ancaman Terjadi Banyak PHK
- Tertarik Menjadi Model Meski Karirnya Di Dunia Keb...
- Cinta Gelap Eka Indah Jayanti Penuh Misteri
- Belajar Sepakbola Cuma Bayar Rp. 2000
- Anak Berkelamin Ganda, Orang Tuanya Bingung
- Kakek Pemberani Terjun Dari Jembatan
- Sepatu Lokal Kalah Bersaing Dengan Produk China
- Korban Penipuan Guru Cantik Bertambah
- Perempuan Tewas Dicekik Di Kamar Hotel
- Kakek Gagahi Gadis Masih Ting - Ting
- Jebak Tikus, Tewas Kesetrum Sendiri
- Tangani Sampah Dengan Mesin Incinerator
- Pasutri Jadi Korban Perampokan
- Udah Pernah Nyoba Google Maps 3D Belum?
- Hidup Sederhana: "Kenapa Tidak?"
- Belasan Siswa SMPN 4 Cepiring Kesurupan
- Memantau Bumi 'Live' Dari Luar Angkasa Melalui Web...
- Mempelai Pria Minta Uang Kembalian
- Cari Kerja, Imah Tertipu Kenalan Baru
- Puluhan Buruh Rokok Kesurupan
- Pulang Resepsi Sekeluarga Masuk Jurang
-
▼
Maret
(37)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar