Bisa dipastikan, dalam beberapa hari kedepan ini aksi - aksi masih akan terus terjadi di berbagai penjuru negeri. Temanya pun masih sentral, yakni soal penolakan terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Bisa diperkirakan pula, aparat keamanan bakal semakin disiagakan untuk menghadapi segala kemungkinan, yakni eskalasi aksi demo yang menjurus anarkis.
Kita semua tentu berharap, dimanapun dan siapapun yang melakukan demonstrasi, mampu menahan diri untuk tidak melakukan tindakan - tindakan diluar batas dan melanggar hukum. Bukan saja kepada para demonstran, kita juga berharap agar aparat keamanan yang diterjunkan di lapangan tidak mudah terpancing emosi serta mampu mengedepankan tindakan yang bersifat persuasif.
Kita menyayangkan dalam beberapa hari terakhir ini, baik para demonstran maupun aparat keamanan begitu mudah terpancing, sehingga sering terjadi bentrok atau baku hantam. Ada demonstran yang menyerbu restoran cepat saji, merusak atau membakar mobil pelat merah, bahkan menyegel SPBU. Aparat keamananpun banyak yang bertindak brutal terhadap mahasiswa yang berdemo. Bahkan tidak sedikit yang memperlakukan para demonstran seperti penjahat atau teroris. Korbannya bukan hanya demonstran, tetapi juga wartawan yang meliput aksi demo. Tindakan merampas kamera atau hasil rekaman wartawan jelas merupakan pelanggaran hukum. Tindakan itu termasuk menghalang - halangi kerja wartawan dalam mencari berita atau informasi.
Kita berharap para pemimpin atau petinggi Polri mampu mendisiplinkan aparatnya di lapangan yang bertindak diluar batas atau kepatutan. Mereka perlu dibekali dengan pemahaman dan pengetahuan soal psikologi dan aspek - aspek hukum. Memang bisa saja mereka berkilah terpancing emosi atau melakukan kekhilafan sebagai manusia. Namun harus disadari bahwa yang dihadapi adalah anak - anak bangsa sendiri yang sedang memperjuangkan aspirasi dan nasib rakyat kecil lewat aksi parlemen jalanan. Para mahasiswa yang turun ke jalan bertujuan mengingatkan pemerintah, bahwa kebijakan yang hanya diambil dari sudut kepentingan penyelenggara negara bisa semakin menyengsarakan rakyat kecil.
Kita berharap, para demonstran dalam memperjuangkan kepentingan rakyat tidak terjebak dalam aksi - aksi yang anarkis, melanggar hukum dan bertindak diluar kepatutan. Oleh karena itu, para mahasiswa dan buruh harus senantiasa waspada. Jangan mudah terpancing atau terprovokasi oleh siapapun, termasuk aparat keamanan yang mestinya hanya bertugas mengamankan dan menjaga ketertiban. Perjuangan mahasiswa harus dilakukan bukan hanya lewat aksi - aksi parlemen jalanan, tetapi juga dengan cara - cara elegan dan lebih mengedepankan intelektualitas. Misalnya dengan berdialog, beradu argumen dan mencari solusi terbaik terhadap suatu masalah. Hukum pun menjamin hak untuk berkumpul dan menyatakan pendapat. Tapi ingat, jangan sampai anarkis dan melanggar hukum.
Followers
Blog Archive
-
▼
2012
(125)
-
▼
Maret
(37)
- Demonstran Dan Aparat Sebaiknya Tidak Anarkis
- Mata Pelajaran Pendidikan Anti Korupsi
- Ayah dan Anak Tersambar Petir Di Belakang Rumah
- Pelajar Gantung Diri Karena Tidak Dibuatkan Sarapa...
- Siswi SMP Ikut Pesta Miras
- Tato: Antara Stigma Masyarakat, Seni dan Religi
- Ibu dan Anak Perempuan Dihajar Tetangga Sendiri
- BBM Naik, Sepeda Motor Diburu
- Menu Nasi Goreng Khas Indonesia
- Panjat Genting, PNS Rekam Tetangga Lagi M4nd1
- Siswi SMP Diperkosa Di Sebuah Villa
- Kompor Berbahan Bakar Ketela Pohon (Bioetanol)
- Partai Politik Tak Lagi Menarik?
- Ditemukan Alat Penghemat BBM
- Elpiji 12 Kg Meledak, 2 Tewas & 8 Luka
- Polisi Gerebek Praktek Aborsi
- BBM Naik, Ancaman Terjadi Banyak PHK
- Tertarik Menjadi Model Meski Karirnya Di Dunia Keb...
- Cinta Gelap Eka Indah Jayanti Penuh Misteri
- Belajar Sepakbola Cuma Bayar Rp. 2000
- Anak Berkelamin Ganda, Orang Tuanya Bingung
- Kakek Pemberani Terjun Dari Jembatan
- Sepatu Lokal Kalah Bersaing Dengan Produk China
- Korban Penipuan Guru Cantik Bertambah
- Perempuan Tewas Dicekik Di Kamar Hotel
- Kakek Gagahi Gadis Masih Ting - Ting
- Jebak Tikus, Tewas Kesetrum Sendiri
- Tangani Sampah Dengan Mesin Incinerator
- Pasutri Jadi Korban Perampokan
- Udah Pernah Nyoba Google Maps 3D Belum?
- Hidup Sederhana: "Kenapa Tidak?"
- Belasan Siswa SMPN 4 Cepiring Kesurupan
- Memantau Bumi 'Live' Dari Luar Angkasa Melalui Web...
- Mempelai Pria Minta Uang Kembalian
- Cari Kerja, Imah Tertipu Kenalan Baru
- Puluhan Buruh Rokok Kesurupan
- Pulang Resepsi Sekeluarga Masuk Jurang
-
▼
Maret
(37)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar