Aksi pencopetan tersebut dialami Yun ketika naik angkutan umum jurusan Semarang - Ambarawa. Yun naik angkutan dari depan Taman Unyil, Jalan Gatot Subroto, Ungaran. Saat itu, Yun hendak pulang ke Bandarjo. Ketika Yun sedang menunggu angkutan, ternyata eko sudah membuntutinya. Begitu Yun naik ke dalam angkutan, Eko juga ikut naik.
Saat berada di dalam angkutan, Yun dan Eko duduk berdampingan. Sekitar 500 meter dari Taman Unyil, tepatnya di depan Polres Semarang, Yun turun dari angkutan. Diduga, ketika Yun hendak turun, Eko melancarkan aksinya.
Eko memanfaatkan kelengahan Yun ketika sibuk menyiapkan barang - barangnya saat hendak turun dari angkutan. Saat Yun lengah, Eko mengambil dompet Yun yang disimpan di tas.
Sesaat setelah menjejakan kaki di pinggir jalan. Yun tersadar kalau dompetnya raib. Yun mencurigai remaja di sebelahnya. Yun segera minta tolong tukang ojek untuk mengejar angkutan umum yang baru menurunkannya.
Yun mendapati angkutan umum itu berhenti di depan pasar Bandarjo. Yun juga melihat Eko turun dari angkutan itu. Yun segera menghampirinya namun Eko buru -buru kabur, Yun mengejar Eko sambil meneriakinya 'maling', massa di lokasi membantu menangkap Eko.
Setelah Eko tertangkap, massa menggeledah ransel Eko dan menemukan dompet Yun yang berisi uang Rp. 900.000 serta handphone. Eko kemudian diserahkan ke polisi. Kasat Reskrim Polres Semarang, AKP Agus Puryadi mengatakan, dalam pemeriksaan sementara, tersangka mengaku sudah 11 kali melakukan aksi pencopetan didalam angkutan umum dengan sasaran perempuan yang naik sendirian dan membawa banyak barang.
Biasanya, Eko beraksi ketika korban sedang lengah karena menyiapkan barang - barangnya ketika hendak turun dari angkutan. Selain itu, Eko juga mengincar ibu - ibu yang naik angkutan dengan membawa anak kecil. Biasanya ibu - ibu seperti itu gampang lengah, karena sibuk mengurusi anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar