Desa tersebut telah membangun area seluas 33 hektar yang dinamakan Vivi Ecotopia di pedalaman Hutan Jangheung yang terkenal dengan pepohonan cemaranya yang berusia 40 tahun.
Puluhan ribu pengunjung ditargetkan datang untuk merasakan sensasi relaksasi di hutan yang atmosfernya dipenuhi senyawa-senyawa seperti antimikroba, allelochemic, volatile organik yang dilepaskan oleh pepohonan yang diketahui dapat merelaksasi tubuh manusia. Namun, rencananya petugas hanya akan menerima 200 pengunjung pada satu waktu layanan.
Petugas kantor manajemen Hutan Jangheung menyatakan bahwa pada area tersebut akan dibangun selusin pondok lengkap dengan meja-meja dan fasilitas lain yang dibutuhkan untuk relaksasi alam di Vivi Ecotopia.
“Rencananya, kami akan mengenakan biaya masuk pada mereka yang ingin merasakan sensasi bugil di tengah hutan. Namun kami belum memutuskan harganya. Para pengunjung juga akan mendapatkan celana dalam dan jubah mandi sekali pakai. Tetapi mereka juga diperbolehkan mengenakan pakaian mereka sendiri,” jelas salah satu petugas di kantor manajemen Hutan Jangheung kepada Korea Times, Senin (18/7/2011).
“Dalam Vivi Ecotopia, para pengunjung dapat bepergian kemanapun mereka mau, namun bagi mereka yang ingin ikut berbugil ria seharusnya tetap berada di dalam pondok relaksasi atau pada area terbuka yang telah disediakan panitia. Area pria dan wanita juga akan dipisahkan,” imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar